Misteri Mistik Soeharto menggemparkan dunia spiritual
Soeharto merupakan presiden RI yang terkenal akan mistik dan supranaturalnya, usut demi usut kita kembali ke sejarah kelahiran beliau dalam keluarga yang sederhana, kehidupannya saat masih kecil pun sudah dilatih menjadi pemimpin ( meskipun memimpin kerbau ),,hehe. Tapi meskipun demikian kan tetap saja pemimpin. Coba bayangkan nich sobat, lebih baik mana? Antara jadi ekornya ikan paus atau jadi kepalanya ikan teri? Lebih baik jadi perajurit perusahaan besar? Atau jadi bos perusahaan kecil? Ya, silahkan anda nilai sendiri dech.... kembali lagi ke TKP, setelah kita membayangkan tentang sejarah peradaban-peradaban supranatural dan mistik dalam objek kajian para presiden, otomatis sejarah mengatakan kalau soeharto lah raja mistik. Lantas kita tak boleh percaya begitu saja kalau soeharto presiden mistik kalau belum lihat beberapa alasan dibawah ini. Ya,,, langsung saja ya sobat silahkan simak artikel tentang soeharto dan mistik sebagai berikut :
Pada 8 Juni 1921, Sukirah melahirkan bayi laki-laki di rumahnya yang sederhana di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Kelahiran itu dibantu dukun bersalin bernama Mbah Kromodiryo yang juga adik kakek Sukirah, Mbah Kertoirono. Oleh ayahnya, Kertoredjo alias Wagiyo alias Panjang alias Kertosudiro bayi laki-laki itu diberi nama Soeharto. Dia adalah anak ketiga Kertosudiro dengan Sukirah yang dinikahinya setelah lama menduda. Dengan istri pertama, Kertosudiro yang menjadi petugas pengatur air desa atau ulu-ulu, dikaruniai dua anak. Perkawinan Kertosudiro dan Sukirah tidak bertahan lama. Keduanya bercerai tidak lama setelah Soeharto lahir. Sukirah menikah lagi dengan Pramono dan dikaruniai tujuh anak, termasuk putra kedua, Probosutedjo.
simak juga Evolusi Dunia Mistik
Belum genap 40 hari, bayi Soeharto dibawa ke rumah Mbah Kromo karena ibunya sakit dan tidak bisa menyusui. Mbah Kromo kemudian mengajari Soeharto kecil untuk berdiri dan berjalan. Soeharto juga sering diajak ke sawah. Sering, Mbah Kromo menggendong Soeharto kecil di punggung ketika sedang membajak sawah. Kenangan itu tidak pernah dilupakan Soeharto. Terlebih ketika kakeknya memberi komando pada kerbau saat membajak sawah. Karena dari situlah, Soeharto belajar menjadi pemimpin. Soeharto juga suka bermain air, mandi lumpur atau mencari belut.
Ketika semakin besar, Soeharto tinggal bersama kakeknya, Mbah Atmosudiro, ayah dari ibunya. Soeharto sekolah ketika berusia delapan tahun, tetapi sering berpindah. Semula disekolahkan di Sekolah Dasar (SD) di Desa Puluhan, Godean. Lalu, pindah ke SD Pedes (Yogyakarta) lantaran ibu dan ayah tirinya, Pramono pindah rumah ke Kemusuk Kidul. Kertosudiro kemudian memindahkan Soeharto ke Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Soeharto dititipkan di rumah bibinya yang menikah dengan seorang mantri tani bernama Prawirowihardjo. Soeharto diterima sebagai putra paling tua dan diperlakukan sama dengan putra-putri Prawirowihardjo. Soeharto kemudian disekolahkan dan menekuni semua pelajaran, terutama berhitung. Dia juga mendapat pendidikan agama yang cukup kuat dari keluarga bibinya.
Simak Juga Jangan pernah melakukan hal ini walau hanya sekali
Kegemaran bertani tumbuh selama Soeharto menetap di Wuryantoro. Di bawah bimbingan pamannya yang mantri tani, Soeharto menjadi paham dan menekuni pertanian. Sepulang sekolah, Soeharto belajar mengaji di sanggar bersama teman-temannya. Belajar mengaji bahkan dilakukan sampai semalam suntuk. Ia juga aktif di kepanduan Hizbul Wathan dan mulai mengenal para pahlawan seperti Raden Ajeng Kartini dan Pangeran Diponegoro dari sebuah koran yang sampai ke desa. Setamat Sekolah Rendah (SR) empat tahun, Soeharto disekolahkan oleh orang tuanya ke sekolah lanjutan rendah di Wonogiri. Setelah berusia 14 tahun, Soeharto tinggal di rumah Hardjowijono. Pak Hardjowijono adalah teman ayahnya yang pensiunan pegawai kereta api. Hardjowijono juga seorang pengikut setia Kiai Darjatmo, tokoh agama terkemuka di Wonogiri waktu itu.
Karena sering diajak, Soeharto sering membantu Kiai Darjatmo membuat resep obat tradisional untuk mengobati orang sakit. Soeharto kembali ke kampung asalnya, Kemusuk untuk melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah di Yogyakarta. Itu dilakukannya karena di sekolah itu siswanya boleh mengenakan sarung dan tanpa memakai alas kaki (sepatu).
Setamat SMP, Soeharto sebenarnya ingin melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Apa daya, ayah dan keluarganya yang lain tidak mampu membiayai karena kondisi ekonomi. Soeharto pun berusaha mencari pekerjaan ke sana ke mari, namun gagal. Ia kembali ke rumah bibinya di Wuryantoro. Di sana, ia diterima sebagai pembantu klerek pada sebuah Bank Desa (Volk-bank). Tidak lama kemudian, dia minta berhenti.
Menurut Sukirno, beberapa peristiwa dan fenomena mistis aneh terjadi menjelang penggalian makam Soeharto. Suasana pemakaman Soeharto di Astana Giribangun kala itu sangat redup, tak ada awan, dengan hembusan angin yang pelan.
"Saat itu suasananya sangat tenang, seolah-olah bumi ini menyambut kedatangan jasad pak Soeharto," katanya.
Banyak cerita mistis yang diceritakan pria kelahiran Karanganyar 17 Februari 1953 tersebut. Kepada merdeka.com Sukirno yang bekerja sejak tahun 1976 tersebut mengatakan, beberapa bulan sebelum kematian Soeharto, terjadi longsor mendadak di bawah Perbukitan Astana Giribangun, ketika cuaca sedang tidak buruk.
Pengalaman Sukirno dan 32 anak buahnya yang paling menegangkan, terjadi tahun 1998, saat bergulirnya gerakan reformasi. Kekuasaan Soeharto mulai dirongrong dan berujung tumbangnya rezim Orde Baru.
"Saat itu banyak hujatan dan dan ancaman yang ingin mengadili Soeharto beserta keluarganya. Termasuk juga ancaman pengerusakan Astana Giribangun. Kami takut dan was-was. Tapi semua kami serahkan pada yang Kuasa," katanya.
Kisah dukun suharto
Menurut buku biografi Liem Sioe Liong dengan judul " Liem Sioe Liong's Salim Group: The Business Pillar of Suharto's Indonesia" yang ditulis oleh suami-istri Nancy Chng dan Richard Borsuk, Sudjono terkenal dekat dengan Soeharto. Bahkan, hanya dia yang mendapatkan izin masuk ke kamar Soeharto selain Ibu Tien. Selain menjadi staf pribadi Soeharto, Sudjono juga dikenal sebagai dukun yang handal dan merupakan penasihat spiritual Soeharto.
Sangking kuatnya pengaruh Sudjono kepada Soeharto, para jurnalis juga menjulukinya sebagai "Rasputin" Indonesia. Grigori Rasputin adalah ahli mistis dan orang terpercaya keluarga Nicholas II (Kekaisaran terakhir Rusia) pada tahun 1915an.
Sudjono juga merupakan orang yang membawa nama konglomerat Liem Sioe Liong kepada Soeharto sehingga mereka bisa bersahabat lebih erat di masa pemerintahannya.
Pandangan jurnalis asing tentang Sudjono memang unik. Selain menjulukinya sebagai "Rasputin" Indonesia, para jurnalis asing tersebut juga juga memandang Sudjono sebagai orang yang aneh, terutama untuk jurnalis asing yang tidak mengerti konsep
Diuraikan Masud, setiap weton (hari lahir), Soeharto mengumpulkan para ahli spiritual. Mereka diajak bersemedi bersama sebagai wujud rasa syukur telah dilahirkan atas kehendak Tuhan. Tapi di situ tidak ada istilah Soeharto meminta nasehat. Dia sendiri juga bisa tanya langsung pada Tuhan.
"Misalnya suatu saat akan meninjau ke Kalimantan. Lalu ada suara bilang begini,”"Ojo mangkat!" (jangan berangkat). Dia tidak berangkat ternyata pesawatnya meledak. Suara itu namanya pundensari. Ini suara Tuhan," katanya.
Mantan Presiden Soeharto telah mengenal dunia klenik sejak masih muda. Keterikatannya dengan hal mistik itu terus berlanjut setelah berkenalan dengan Soedjono Hoemardhani. Sebab dari Soedjono lah, Soeharto dapat bertemu Rama Marta, yang kemudian menjadi guru kebatinan Jawanya.
Ketika Soeharto menjadi pemimpin RI, utang budinya terhadap Soedjono terus meningkat. Pada awal Orde Baru, Soeharto menunjuk Soedjono sebagai staf pribadi. Kemudian menjadi asisten pribadi Soeharto, di bidang ekonomi, pada 1966–1974.
Misteri patung suharto
Cerita mistis tentang Soeharto juga datang dari para seniman pembuat patung 6 Presiden RI. Seniman yang pernah membuat relief Monumen Panglima Besar Soedirman terpanjang se-Indonesia di Pacitan, Yusman, mengaku patung Soeharto adalah yang paling sulit dibuat.
Hal ini dirasakan pematung dari Yogyakarta tersebut ketika membuat patung 6 presiden yang diresmikan di Istana Negara Bogor pada akhir Agustus 2014.
"Saya sudah pernah bikin patung Pak Harto tahun 1992. Jadi yang paling dikenal masyarakat dia kan 32 tahun dikenal masyarakat. Kalau sampai nanti orang bilang kok Pak Harto tidak mirip itu tantangan bagi kita," ujar Yusman di Yogyakarta, Jumat, 8 Agustus 2014.
Untuk menyelesaikan 6 patung presiden, dia ditemani 3 seniman lainnya asal Yogyakarta. Empat seniman ini mempunyai keahlian masing-masing dan bertugas untuk mengontrol pembuatan patung.
"Senimannya ada 4 orang. Saya, Purjito, Teguh, dan Basuki. Kita ada pembantu seniman. Kontrol terakhir itu penting. Dana, kita tidak lihat, soalnya ini tugas negara. Ada suatu kebanggaan dan kehormatan membuat patung ini," ujar Yusman.
Berbeda dengan pengalaman Yusman, Purjito mendapat pengalaman di luar nalar pada 2010. Saat itu, dia mendapat order untuk membuat patung Presiden Soeharto.
Rencananya setelah selesai, patung tersebut akan diperlihatkan ke keluarga Soeharto untuk mengecek tingkat kemiripannya dengan Bapak Pembangunan tersebut.
Namun pada malam harinya, dia yang tidur di studio patung bermimpi didatangi Pak Harto. Di mimpinya, Soeharto mengenakan pakaian serba putih.
Soeharto dan mistik memang tak bisa dipisahkan, oleh karena itu jika kita berkata soeharto maka didalam fikiran kita terdapat bayang-bayang spiritual dan mistik, dan ketika kita berkata spiritual atau mistik maka dalam otak kita terdapat bayangan presiden soeharto. Artinya apa? Artinya antara soeharto dan mistik tak bisa dipisahkan atau satu kesatuan. Dari berbagai alasan diatas menjadikan dasar kalau memang soeharto dengan mistik merupakan satu kesatuan erat. Terimakasih sobat atas kunjungannya semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Belum genap 40 hari, bayi Soeharto dibawa ke rumah Mbah Kromo karena ibunya sakit dan tidak bisa menyusui. Mbah Kromo kemudian mengajari Soeharto kecil untuk berdiri dan berjalan. Soeharto juga sering diajak ke sawah. Sering, Mbah Kromo menggendong Soeharto kecil di punggung ketika sedang membajak sawah. Kenangan itu tidak pernah dilupakan Soeharto. Terlebih ketika kakeknya memberi komando pada kerbau saat membajak sawah. Karena dari situlah, Soeharto belajar menjadi pemimpin. Soeharto juga suka bermain air, mandi lumpur atau mencari belut.
Ketika semakin besar, Soeharto tinggal bersama kakeknya, Mbah Atmosudiro, ayah dari ibunya. Soeharto sekolah ketika berusia delapan tahun, tetapi sering berpindah. Semula disekolahkan di Sekolah Dasar (SD) di Desa Puluhan, Godean. Lalu, pindah ke SD Pedes (Yogyakarta) lantaran ibu dan ayah tirinya, Pramono pindah rumah ke Kemusuk Kidul. Kertosudiro kemudian memindahkan Soeharto ke Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Soeharto dititipkan di rumah bibinya yang menikah dengan seorang mantri tani bernama Prawirowihardjo. Soeharto diterima sebagai putra paling tua dan diperlakukan sama dengan putra-putri Prawirowihardjo. Soeharto kemudian disekolahkan dan menekuni semua pelajaran, terutama berhitung. Dia juga mendapat pendidikan agama yang cukup kuat dari keluarga bibinya.
Simak Juga Jangan pernah melakukan hal ini walau hanya sekali
Kegemaran bertani tumbuh selama Soeharto menetap di Wuryantoro. Di bawah bimbingan pamannya yang mantri tani, Soeharto menjadi paham dan menekuni pertanian. Sepulang sekolah, Soeharto belajar mengaji di sanggar bersama teman-temannya. Belajar mengaji bahkan dilakukan sampai semalam suntuk. Ia juga aktif di kepanduan Hizbul Wathan dan mulai mengenal para pahlawan seperti Raden Ajeng Kartini dan Pangeran Diponegoro dari sebuah koran yang sampai ke desa. Setamat Sekolah Rendah (SR) empat tahun, Soeharto disekolahkan oleh orang tuanya ke sekolah lanjutan rendah di Wonogiri. Setelah berusia 14 tahun, Soeharto tinggal di rumah Hardjowijono. Pak Hardjowijono adalah teman ayahnya yang pensiunan pegawai kereta api. Hardjowijono juga seorang pengikut setia Kiai Darjatmo, tokoh agama terkemuka di Wonogiri waktu itu.
Karena sering diajak, Soeharto sering membantu Kiai Darjatmo membuat resep obat tradisional untuk mengobati orang sakit. Soeharto kembali ke kampung asalnya, Kemusuk untuk melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah di Yogyakarta. Itu dilakukannya karena di sekolah itu siswanya boleh mengenakan sarung dan tanpa memakai alas kaki (sepatu).
Setamat SMP, Soeharto sebenarnya ingin melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Apa daya, ayah dan keluarganya yang lain tidak mampu membiayai karena kondisi ekonomi. Soeharto pun berusaha mencari pekerjaan ke sana ke mari, namun gagal. Ia kembali ke rumah bibinya di Wuryantoro. Di sana, ia diterima sebagai pembantu klerek pada sebuah Bank Desa (Volk-bank). Tidak lama kemudian, dia minta berhenti.
Menurut Sukirno, beberapa peristiwa dan fenomena mistis aneh terjadi menjelang penggalian makam Soeharto. Suasana pemakaman Soeharto di Astana Giribangun kala itu sangat redup, tak ada awan, dengan hembusan angin yang pelan.
"Saat itu suasananya sangat tenang, seolah-olah bumi ini menyambut kedatangan jasad pak Soeharto," katanya.
Banyak cerita mistis yang diceritakan pria kelahiran Karanganyar 17 Februari 1953 tersebut. Kepada merdeka.com Sukirno yang bekerja sejak tahun 1976 tersebut mengatakan, beberapa bulan sebelum kematian Soeharto, terjadi longsor mendadak di bawah Perbukitan Astana Giribangun, ketika cuaca sedang tidak buruk.
Pengalaman Sukirno dan 32 anak buahnya yang paling menegangkan, terjadi tahun 1998, saat bergulirnya gerakan reformasi. Kekuasaan Soeharto mulai dirongrong dan berujung tumbangnya rezim Orde Baru.
"Saat itu banyak hujatan dan dan ancaman yang ingin mengadili Soeharto beserta keluarganya. Termasuk juga ancaman pengerusakan Astana Giribangun. Kami takut dan was-was. Tapi semua kami serahkan pada yang Kuasa," katanya.
Kisah dukun suharto
Menurut buku biografi Liem Sioe Liong dengan judul " Liem Sioe Liong's Salim Group: The Business Pillar of Suharto's Indonesia" yang ditulis oleh suami-istri Nancy Chng dan Richard Borsuk, Sudjono terkenal dekat dengan Soeharto. Bahkan, hanya dia yang mendapatkan izin masuk ke kamar Soeharto selain Ibu Tien. Selain menjadi staf pribadi Soeharto, Sudjono juga dikenal sebagai dukun yang handal dan merupakan penasihat spiritual Soeharto.
Sangking kuatnya pengaruh Sudjono kepada Soeharto, para jurnalis juga menjulukinya sebagai "Rasputin" Indonesia. Grigori Rasputin adalah ahli mistis dan orang terpercaya keluarga Nicholas II (Kekaisaran terakhir Rusia) pada tahun 1915an.
Sudjono juga merupakan orang yang membawa nama konglomerat Liem Sioe Liong kepada Soeharto sehingga mereka bisa bersahabat lebih erat di masa pemerintahannya.
Pandangan jurnalis asing tentang Sudjono memang unik. Selain menjulukinya sebagai "Rasputin" Indonesia, para jurnalis asing tersebut juga juga memandang Sudjono sebagai orang yang aneh, terutama untuk jurnalis asing yang tidak mengerti konsep
Diuraikan Masud, setiap weton (hari lahir), Soeharto mengumpulkan para ahli spiritual. Mereka diajak bersemedi bersama sebagai wujud rasa syukur telah dilahirkan atas kehendak Tuhan. Tapi di situ tidak ada istilah Soeharto meminta nasehat. Dia sendiri juga bisa tanya langsung pada Tuhan.
"Misalnya suatu saat akan meninjau ke Kalimantan. Lalu ada suara bilang begini,”"Ojo mangkat!" (jangan berangkat). Dia tidak berangkat ternyata pesawatnya meledak. Suara itu namanya pundensari. Ini suara Tuhan," katanya.
Mantan Presiden Soeharto telah mengenal dunia klenik sejak masih muda. Keterikatannya dengan hal mistik itu terus berlanjut setelah berkenalan dengan Soedjono Hoemardhani. Sebab dari Soedjono lah, Soeharto dapat bertemu Rama Marta, yang kemudian menjadi guru kebatinan Jawanya.
Ketika Soeharto menjadi pemimpin RI, utang budinya terhadap Soedjono terus meningkat. Pada awal Orde Baru, Soeharto menunjuk Soedjono sebagai staf pribadi. Kemudian menjadi asisten pribadi Soeharto, di bidang ekonomi, pada 1966–1974.
Misteri patung suharto
Cerita mistis tentang Soeharto juga datang dari para seniman pembuat patung 6 Presiden RI. Seniman yang pernah membuat relief Monumen Panglima Besar Soedirman terpanjang se-Indonesia di Pacitan, Yusman, mengaku patung Soeharto adalah yang paling sulit dibuat.
Hal ini dirasakan pematung dari Yogyakarta tersebut ketika membuat patung 6 presiden yang diresmikan di Istana Negara Bogor pada akhir Agustus 2014.
"Saya sudah pernah bikin patung Pak Harto tahun 1992. Jadi yang paling dikenal masyarakat dia kan 32 tahun dikenal masyarakat. Kalau sampai nanti orang bilang kok Pak Harto tidak mirip itu tantangan bagi kita," ujar Yusman di Yogyakarta, Jumat, 8 Agustus 2014.
Untuk menyelesaikan 6 patung presiden, dia ditemani 3 seniman lainnya asal Yogyakarta. Empat seniman ini mempunyai keahlian masing-masing dan bertugas untuk mengontrol pembuatan patung.
"Senimannya ada 4 orang. Saya, Purjito, Teguh, dan Basuki. Kita ada pembantu seniman. Kontrol terakhir itu penting. Dana, kita tidak lihat, soalnya ini tugas negara. Ada suatu kebanggaan dan kehormatan membuat patung ini," ujar Yusman.
Berbeda dengan pengalaman Yusman, Purjito mendapat pengalaman di luar nalar pada 2010. Saat itu, dia mendapat order untuk membuat patung Presiden Soeharto.
Rencananya setelah selesai, patung tersebut akan diperlihatkan ke keluarga Soeharto untuk mengecek tingkat kemiripannya dengan Bapak Pembangunan tersebut.
Namun pada malam harinya, dia yang tidur di studio patung bermimpi didatangi Pak Harto. Di mimpinya, Soeharto mengenakan pakaian serba putih.
Soeharto dan mistik memang tak bisa dipisahkan, oleh karena itu jika kita berkata soeharto maka didalam fikiran kita terdapat bayang-bayang spiritual dan mistik, dan ketika kita berkata spiritual atau mistik maka dalam otak kita terdapat bayangan presiden soeharto. Artinya apa? Artinya antara soeharto dan mistik tak bisa dipisahkan atau satu kesatuan. Dari berbagai alasan diatas menjadikan dasar kalau memang soeharto dengan mistik merupakan satu kesatuan erat. Terimakasih sobat atas kunjungannya semoga artikel ini bisa bermanfaat.